Kota Surabaya adalah ibu kota Provinsi Jawa Timur, Indonesia sekaligus menjadi kota metropolitan terbesar di provinsi tersebut. Surabaya merupakan kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta. Kota Surabaya juga merupakan pusat bisnis, perdagangan, industri, dan pendidikan di Jawa Timur. Kota ini terletak 789 km sebelah timur Jakarta, atau 426 km sebelah barat laut Denpasar, Bali. Surabaya terletak di tepi pantai utara pulau Jawa dan berhadapan dengan Selat Madura serta Laut Jawa.
Surabaya memiliki luas sekitar 333,063 km² dengan penduduknya berjumlah 2.813.847 jiwa (2014). Daerah metropolitan Surabaya yaitu Gerbangkertosusila yang berpenduduk sekitar 10 juta jiwa, adalah metropolitan terbesar kedua di Indonesia setelah Jabodetabek. Surabaya dilayani oleh Bandar Udara Internasional Juanda, Pelabuhan Tanjung Perak, dan Pelabuhan Ujung.
Surabaya terkenal dengan sebutan Kota Pahlawan karena sejarahnya yang sangat diperhitungkan dalam perjuangan merebut kemerdekaan bangsa Indonesia dari penjajah. Kata Surabaya konon berasal dari cerita mitos pertempuran antara sura (ikan hiu) dan baya (buaya) dan akhirnya menjadi kota Surabaya.
Sejarah
Sebelum kedatangan Belanda
Lambang kota Surabaya pada masa Hindia Belanda (1934).
Pada abad ke-15, Islam mulai menyebar dengan pesat di daerah Surabaya. Salah satu anggota Wali Songo, Sunan Ampel, mendirikan masjid dan pesantren di daerah Ampel. Tahun 1530, Surabaya menjadi bagian dari Kerajaan Demak.
Menyusul runtuhnya Demak, Surabaya menjadi sasaran penaklukan Kesultanan Mataram, diserbu Panembahan Senopati tahun 1598, diserang besar-besaran oleh Panembahan Seda ing Krapyak tahun 1610, diserang Sultan Agung tahun 1614. Pemblokan aliran sungai Brantas oleh Sultan Agung akhirnya memaksa Surabaya menyerah. Suatu tulisan VOC tahun 1620 menggambarkan Surabaya sebagai negara yang kaya dan berkuasa. Panjang lingkarannya sekitar 5 mijlen Belanda (sekitar 37 km), dikelilingi kanal dan diperkuat meriam. Tahun tersebut, untuk melawan Mataram, tentaranya sebesar 30 000 prajurit[1].
Tahun 1675, Trunojoyo dari Madura merebut Surabaya, namun akhirnya didepak VOC pada tahun 1677.
Dalam perjanjian antara Paku Buwono II dan VOC pada tanggal 11 November 1743, Surabaya diserahkan penguasaannya kepada VOC.
Zaman Hindia Belanda
Peta Surabaya dari buku panduan perjalanan dari Inggris tahun 1897.
Sebelum tahun 1900, pusat kota Surabaya hanya berkisar di sekitar Jembatan Merah saja. Sampai tahun 1920-an, tumbuh pemukiman baru seperti daerah Darmo, Gubeng, Sawahan, dan Ketabang. Pada tahun 1917 dibangun fasilitas pelabuhan modern di Surabaya.
Tanggal 3 Februari 1942, Jepang menjatuhkan bom di Surabaya. Pada bulan Maret 1942, Jepang berhasil merebut Surabaya. Surabaya kemudian menjadi sasaran serangan udara Sekutu pada tanggal 17 Mei 1944.
Pertempuran mempertahankan Surabaya
Setelah Perang Dunia II usai, pada 25 Oktober 1945, 6000 pasukan Inggris-India yaitu Brigade 49, Divisi 23 yang dipimpin Brigadir Jenderal Aulbertin Walter Sothern Mallaby mendarat di Surabaya dengan perintah utama melucuti tentara Jepang, tentara dan milisi Indonesia. Mereka juga bertugas mengurus bekas tawanan perang dan memulangkan tentara Jepang. Pasukan Jepang menyerahkan semua senjata mereka, tetapi milisi dan lebih dari 20000 pasukan Indonesia menolak.
Tentara Britania menembaki 'sniper' dalam pertempuran di Surabaya
27 Oktober 1945, jam 11.00 siang, pesawat Dakota AU Inggris dari Jakarta menjatuhkan selebaran di Surabaya yang memerintahkan semua tentara Indonesia dan milisi untuk menyerahkan senjata. Para pimpinan tentara dan milisi Indonesia marah waktu membaca selebaran ini dan menganggap Brigjen Mallaby tidak menepati perjanjian tanggal 26 Oktober 1945.
28 Oktober 1945, pasukan Indonesia dan milisi menggempur pasukan Inggris di Surabaya. Untuk menghindari kekalahan di Surabaya, Brigjen Mallaby meminta agar Presiden RI Sukarno dan panglima pasukan Inggris Divisi 23, Mayor Jenderal Douglas Cyril Hawthorn untuk pergi ke Surabaya dan mengusahakan perdamaian.
29 Oktober 1945, Presiden Sukarno, Wapres Mohammad Hatta dan Menteri Penerangan Amir Syarifuddin Harahap bersama Mayjen Hawthorn pergi ke Surabaya untuk berunding.
Pada siang hari, 30 Oktober 1945, dicapai persetujuan yang ditanda-tangani oleh Presiden RI Sukarno dan Panglima Divisi 23 Mayjen Hawthorn. Isi perjanjian tersebut adalah diadakan perhentian tembak menembak dan pasukan Inggris akan ditarik mundur dari Surabaya secepatnya. Mayjen Hawthorn dan ke 3 pimpinan RI meninggalkan Surabaya dan kembali ke Jakarta.
Pada sore hari, 30 Oktober 1945, Brigjen Mallaby berkeliling ke berbagai pos pasukan Inggris di Surabaya untuk memberitahukan soal persetujuan tersebut. Saat mendekati pos pasukan Inggris di gedung Internatio, dekat Jembatan merah, mobil Brigjen Mallaby dikepung oleh milisi yang sebelumnya telah mengepung gedung Internatio.
Karena mengira komandannya akan diserang oleh milisi, pasukan Inggris kompi D yang dipimpin Mayor Venu K. Gopal melepaskan tembakan ke atas untuk membubarkan para milisi. Para milisi mengira mereka diserang / ditembaki tentara Inggris dari dalam gedung Internatio dan balas menembak. Seorang perwira Inggris, Kapten R.C. Smith melemparkan granat ke arah milisi Indonesia, tetapi meleset dan malah jatuh tepat di mobil Brigjen Mallaby.
Granat meledak dan mobil terbakar. Akibatnya Brigjen Mallaby dan sopirnya tewas. Laporan awal yang diberikan pasukan Inggris di Surabaya ke markas besar pasukan Inggris di Jakarta menyebutkan Brigjen Mallaby tewas ditembak oleh milisi Indonesia.
Letjen Sir Philip Christison marah besar mendengar kabar kematian Brigjen Mallaby dan mengerahkan 24000 pasukan tambahan untuk menguasai Surabaya.
9 November 1945, Inggris menyebarkan ultimatum agar semua senjata tentara Indonesia dan milisi segera diserahkan ke tentara Inggris, tetapi ultimatum ini tidak diindahkan.
10 November 1945, Inggris mulai membom Surabaya dan perang sengit berlangsung terus menerus selama 10 hari. Dua pesawat Inggris ditembak jatuh pasukan RI dan salah seorang penumpang Brigadir Jendral Robert Guy Loder-Symonds terluka parah dan meninggal keesokan harinya.
20 November 1945, Inggris berhasil menguasai Surabaya dengan korban ribuan orang prajurit tewas. Lebih dari 20000 tentara Indonesia, milisi dan penduduk Surabaya tewas. Seluruh kota Surabaya hancur lebur.
Pertempuran ini merupakan salah satu pertempuran paling berdarah yang dialami pasukan Inggris pada dekade 1940an. Pertempuran ini menunjukkan kesungguhan Bangsa Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan dan mengusir penjajah.
Karena sengitnya pertempuran dan besarnya korban jiwa, setelah pertempuran ini, jumlah pasukan Inggris di Indonesia mulai dikurangi secara bertahap dan digantikan oleh pasukan Belanda. Pertempuran tanggal 10 November 1945 tersebut hingga sekarang dikenang dan diperingati sebagai Hari Pahlawan.
Geografi
Surabaya secara geografis berada pada 07˚09`00“ – 07˚21`00“ Lintang Selatan dan 112˚36`- 112˚54` Bujur Timur. Luas wilayah Surabaya meliputi daratan dengan luas 333,063 km km² dan lautan seluas 190,39 km km².Geologi
Kondisi geologi Kota Surabaya terdiri dari Daratan Alluvium, Formasi Kabuh, Pucangan, Lidah, Madura dan Sonde. Sedangkan untuk wilayah perairan, Surabaya tidak berada pada jalur sesar aktif ataupun berhadapan langsung dengan samudera, sehingga relatif aman dari bencana alam. Berdasarkan kondisi geologi dan wilayah perairannya, Surabaya dikategorikan ke dalam kawasan yang relatif aman terhadap bencana gempa bumi maupun tanah amblesan sehingga pembangunan infrastruktur tidak memerlukan rekayasa geoteknik yang dapat menelan biaya besar.Topografi
Surabaya terletak di tepi pantai utara provinsi Jawa Timur. Wilayahnya berbatasan dengan Selat Madura di Utara dan Timur, Kabupaten Sidoarjo di Selatan, serta Kabupaten Gresik di Barat. Surabaya berada pada dataran rendah, ketinggian antara 3 - 6 m di atas permukaan laut kecuali di bagian Selatan terdapat 2 bukit landai yaitu di daerah Lidah dan Gayungan ketinggiannya antara 25 - 50 m di atas permukaan laut dan di bagian barat sedikit bergelombang. Struktur tanah di Surabaya terdiri dari tanah aluvial, hasil endapan sungai dan pantai, dan di bagian barat terdapat perbukitan yang mengandung kapur tinggi. Di Surabaya terdapat muara Kali Mas, yakni satu dari dua pecahan Sungai Brantas. Kali Mas adalah salah satu dari tiga sungai utama yang membelah sebagian wilayah Surabaya bersama dengan Kali Surabaya dan Kali Wonokromo. Areal sawah dan tegalan terdapat di kawasan barat dan selatan kota, sedangkan areal tambak berada di kawasan pesisir timur dan utara.Iklim
Surabaya memiliki iklim tropis seperti kota besar di Indonesia pada umumnya di mana hanya ada dua musim dalam setahun yaitu musim hujan dan kemarau. Curah hujan di Surabaya rata-rata 165,3 mm. Curah hujan tertinggi di atas 200 mm terjadi pada kurun Januari hingga Maret dan November hingga Desember. Suhu udara rata-rata di Surabaya berkisar antara 23,6 °C hingga 33,8 °C.Pembagian administratif
Peta Pembagian Administratif Surabaya.
Surabaya Pusat
Surabaya Timur
Surabaya Barat |
Surabaya Utara
Surabaya Selatan |
Pemerintahan
Perwakilan
DPRD Kota Surabaya 2014-2019 |
|
---|---|
Partai | Kursi |
15 | |
6 | |
5 | |
5 | |
5 | |
4 | |
4 | |
3 | |
2 | |
1 | |
Total | 50 |
Penduduk
Ludruk Irama Budaya, salah satu grup kesenian ludruk di Surabaya
Suku bangsa
Suku Jawa adalah suku bangsa mayoritas di Surabaya. Dibanding dengan masyarakat Jawa pada umumnya, Suku Jawa di Surabaya memiliki temperamen yang sedikit lebih keras dan egaliter. Salah satu penyebabnya adalah jauhnya Surabaya dari kraton yang dipandang sebagai pusat budaya Jawa.Meskipun Jawa adalah suku mayoritas (83,68%), tetapi Surabaya juga menjadi tempat tinggal berbagai suku bangsa di Indonesia, termasuk suku Madura (7,5%), Tionghoa (7,25%), Arab (2,04%), dan sisanya merupakan suku bangsa lain seperti Bali, Batak, Bugis, Banjar[9], Manado, Minangkabau[10], Dayak, Toraja, Ambon, dan Aceh atau warga asing.
Sebagai pusat pendidikan, Surabaya juga menjadi tempat tinggal mahasiswa dari berbagai daerah dari seluruh Indonesia, bahkan di antara mereka juga membentuk wadah komunitas tersendiri. Sebagai pusat komersial regional, banyak warga asing (ekspatriat) yang tinggal di daerah Surabaya, terutama di daerah Surabaya Barat.
Agama
Interior ruang utama Masjid Al Akbar Surabaya.
Agama lain yang dianut sebagian warga adalah Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Walaupun Islam merupakan mayoritas di Surabaya kerukunan umat beragama saling menghormati, menghargai dan saling menolong untuk sesamanya cukuplah besar, niat masyarakat Surabaya dalam menjalankan ibadahnya, hal ini bisa dilihat bangunan Masjid Agung Surabaya yang merupakan masjid terbesar kedua di Indonesia setelah Masjid Istiqlal, Jakarta.
Di kota ini juga berdiri Gereja Bethany yang merupakan salah satu gereja terbesar di Indonesia, dan gedung Graha Bethany di daerah Nginden, Surabaya yang merupakan salah satu gedung gereja terbesar di Asia Tenggara. Tidak hanya itu saja banyaknya yayasan-yayasan sosial yang berazaskan agama juga banyak, mereka bekerja sama dalam kegiatan bakti sosial. Bahkan ada satu wadah Kerukunan Umat Beragama di Surabaya yang sering Exist dalam menyikapi suatu problem sosial manusia agar tidak mudah terprovokasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang akan merusak persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia pada umumnya serta masyarakat Jawa Timur khususnya.
Agama lainnya adalah agama Yahudi. Umumnya mereka adalah imigran Yahudi dari Baghdad & Yahudi asal Belanda. Ini semakin diperjelas dengan adanya makam khusus orang Yahudi di daerah Kembang Kuning, Surabaya.
Bahasa
Surabaya memiliki dialek khas Bahasa Jawa yang dikenal dengan Boso Suroboyoan. Dialek ini dituturkan di daerah Surabaya dan sekitarnya, dan memiliki pengaruh di bagian timur Provinsi Jawa Timur. Dialek ini dikenal egaliter, blak-blakan, dan tidak mengenal ragam tingkatan bahasa seperti Bahasa Jawa standar pada umumnya. Masyarakat Surabaya dikenal cukup fanatik dan bangga terhadap bahasanya. Tetapi oleh peradaban yang sudah maju dan banyaknya pendatang yang datang ke Surabaya yang telah mencampuradukkan bahasa Suroboyo, Jawa Ngoko dan Madura, bahasa asli Suroboyo sudah punah. Contoh Njegog:Belok, Ndherok:Berhenti, Gog:Paklek/Om, Maklik:Bulek/tante.Perekonomian
Kawasan CBD Surabaya Pusat di malam hari.
Kawasan pusat bisnis di Jalan Basuki Rahmat (Tunjungan).
Pariwisata
Alam
Sejarah
Tugu Pahlawan
Monumen Jalesveva Jayamahe di Pantai Utara Surabaya.
- Tugu Pahlawan
- Museum WR Soepratman
- Museum Negeri Mpu Tantular
- Museum Loka Jala Crana
- Museum Nahdlatul Ulama
- Monumen Jendral Soedirman
- Monumen Mayangkara
- Monumen Bambu Runcing
- Monumen Jalesveva Jayamahe
- Monumen Kapal Selam
Wisata keluarga
Religi
- Makam Sunan Ampel
- Masjid Cheng Ho
- Masjid Nasional Al Akbar
Akomodasi
Beberapa hotel berbintang ternama yang ada di Surabaya, adalah:Hotel Bintang Lima
Hotel Majapahit (d/h Hotel Oranje/Yamato) Surabaya.
- Bumi Surabaya City Resort
- Hotel Majapahit
- JW Marriott Surabaya Hotel
- Pullman Surabaya City Centre
- Shangri-La Hotel
- Sheraton Surabaya Hotel & Towers
Hotel Bintang Empat
- Ciputra Golf Club & Hotel
- Crown Prince Surabaya Hotel
- Garden Palace Hotel
- Hotel Santika Premiere Gubeng
- Hotel Tunjungan
- Java Paragon Hotel & Residences
- Mercure Surabaya Hotel
- Novotel Surabaya Hotel
- Singgasana Hotel Surabaya
- Somerset Surabaya Hotel & Serviced Residences
- TS Suites Surabaya
- The Alana Hotel Surabaya
Hotel Bintang Tiga
- Hotel Santika Jemursari
- Hotel Santika Pandegiling
- Ibis Rajawali Hotel
- Ibis Surabaya City Center Hotel
- Midtown Hotel
- Sahid Gunawangsa Hotel
- Swiss-Belinn Manyar Hotel
Hotel Bintang Dua
- Amaris Hotel Embong Malang
- Hotel 88 Embong Kenongo
- Royal Regal Hotel
Hotel Bintang Satu
- Galaxy Hotel
- Hotel Tanjung
Retail
Ciputra World Surabaya
- Tunjungan Plaza, mall terbesar di Surabaya. Terdapat anchor tenant seperti Hero Supermarket, ACE Hardware, Matahari, Sogo Department Store, Gap, Banana Republic, Giordano, Zara, Bioskop Tunjungan XXI, Bioskop Tunjungan 21, dll.
- Grand City Surabaya, merupakan salah satu mall termewah di Surabaya. Terdapat anchor tenant seperti Hero Supermarket, Gramedia, Best Denki, The Grand Palace Dept. Store, Burberry, Gucci, Bebe, Mont Blanc, Bioskop Grand City XXI, dll.
- Ciputra World Surabaya, salah satu mall terbaik di Surabaya. Terdapat anchor tenant seperti Hypermart, Metro Department Store, Gramedia, Bioskop Ciputra World XXI, Fun World, Best Denki, Adidas, Emporio Armani, Versace, Mango, dll.
- Galaxy Mall Surabaya, salah satu mall teramai di Surabaya. Terdapat anchor tenant seperti Centro Department Store, Sogo Department Store, Timezone, Ranch Market, Celebrity Fitness, Bioskop Galaxy XXI, La Senza, Nokia, dll.
- Supermal Pakuwon Indah, salah satu mall di Surabaya. Terdapat anchor tenant seperti Matahari, Hypermart, Supermal XXI, ACE Home Center, Informa, Best Denki, Gramedia, Giordano, dll.
- Lenmarc Mall
- Surabaya Town Square (Sutos)
- EastCoast Center
- Plaza Surabaya
- Golden City Mall
- The Empire Palace
- Bubutan Golden Junction
- Royal Plaza
- City of Tomorrow (CiTo)
- Maspion Square
- ITC Surabaya
- Plaza Marina
- Kapas Krampung Plaza (Kaza)
- Darmo Trade Center (DTC)
- Pusat Grosir Surabaya (PGS)
- Pasar Turi
- Pasar Atum & Pasar Atum Mall
- Pasar Genteng
- dan pusat belanja lainnya
Budaya
Surabaya dikenal memiliki kesenian khas:- Ludruk, adalah seni pertunjukan drama yang menceritakan kehidupan rakyat sehari-hari.
- Tari Remo, adalah tarian selamat datang yang umumnya dipersembahkan untuk tamu istimewa
- Kidungan, adalah pantun yang dilagukan, dan mengandung unsur humor
Setiap setahun sekali diadakan Festival Cak Durasim (FCD), yakni sebuah festival seni untuk melestarikan budaya Surabaya dan Jawa Timur pada umumnya. Festival Cak Durasim ini biasanya diadakan di Gedung Cak Durasim, Surabaya. Selain itu ada juga Festival Seni Surabaya (FSS) yang mengangkat segala macam bentuk kesenian misalnya teater, tari, musik, seminar sastra, pameran lukisan. Pengisi acara biasanya selain dari kelompok seni di Surabaya juga berasal dari luar Surabaya. Diramaikan pula pemutaran film layar tancap, pameran kaos oblong dan lain sebagainya. diadakan setiap satu tahun sekali di bulan Juni bertempat di Balai Pemuda
Lingkungan
Taman
Taman Surya di malam hari.
Penghargaan
Surabaya sangat berprestasi dalam bidang lingkungan. Kota ini telah meraih sebanyak empat kali piala adipura yaitu tahun 2011, 2012, 2013, dan 2014 kategori kota metropolitan. Surabaya juga pernah meraih penghargaan "kota terbaik partisipasinya se-Asia Pasifik" oleh Citynet atas keberhasilan dan partisipasi warganya dalam mengelola lingkungan. Namun, terlepas dari itu, tidak sedikit kawasan di Surabaya yang masih terlihat kurang tertata, terutama di daerah Surabaya Selatan dan Surabaya Utara. Hal ini menjadi perhatian pemerintah kota untuk menata kembali lingkungan kawasan tersebut.Pendidikan
Sekolah menengah pertama
- SMP Negeri 1 Surabaya
- SMP Negeri 2 Surabaya
- SMP Negeri 3 Surabaya
- SMP Negeri 4 Surabaya
- SMP Negeri 5 Surabaya
- SMP Negeri 6 Surabaya
- SMP Negeri 7 Surabaya
- SMP Negeri 8 Surabaya
- SMP Negeri 9 Surabaya
- SMP Negeri 10 Surabaya
- SMP Negeri 11 Surabaya
- SMP Negeri 12 Surabaya
- SMP Negeri 13 Surabaya
- SMP Negeri 14 Surabaya
- SMP Negeri 15 Surabaya
- SMP Negeri 16 Surabaya
- SMP Negeri 17 Surabaya
- SMP Negeri 18 Surabaya
- SMP Negeri 19 Surabaya
- SMP Negeri 20 Surabaya
- SMP Negeri 21 Surabaya
- SMP Negeri 22 Surabaya
- SMP Negeri 23 Surabaya
- SMP Negeri 24 Surabaya
- SMP Negeri 25 Surabaya
- SMP Negeri 26 Surabaya
- SMP Negeri 27 Surabaya
- SMP Negeri 28 Surabaya
- SMP Negeri 29 Surabaya
- SMP Negeri 30 Surabaya
- SMP Negeri 31 Surabaya
- SMP Negeri 32 Surabaya
- SMP Negeri 33 Surabaya
- SMP Negeri 34 Surabaya
- SMP Negeri 35 Surabaya
- SMP Negeri 36 Surabaya
- SMP Negeri 37 Surabaya
- SMP Negeri 38 Surabaya
- SMP Negeri 39 Surabaya
- SMP Negeri 40 Surabaya
- SMP Negeri 41 Surabaya
- SMP Negeri 42 Surabaya
- SMP Negeri 43 Surabaya
- SMP Negeri 44 Surabaya
- SMP Negeri 45 Surabaya
- SMP Negeri 46 Surabaya
- SMP Negeri 47 Surabaya
- SMP Negeri 48 Surabaya
- SMP Negeri 49 Surabaya
- SMP Negeri 50 Surabaya
- SMP Negeri 51 Surabaya
- SMP Negeri 52 Surabaya
Sekolah menengah atas
- SMA Negeri 1 Surabaya
- SMA Negeri 2 Surabaya
- SMA Negeri 3 Surabaya
- SMA Negeri 4 Surabaya
- SMA Negeri 5 Surabaya
- SMA Negeri 6 Surabaya
- SMA Negeri 7 Surabaya
- SMA Negeri 8 Surabaya
- SMA Negeri 9 Surabaya
- SMA Negeri 10 Surabaya
- SMA Negeri 11 Surabaya
- SMA Negeri 12 Surabaya
- SMA Negeri 13 Surabaya
- SMA Negeri 14 Surabaya
- SMA Negeri 15 Surabaya
- SMA Negeri 16 Surabaya
- SMA Negeri 17 Surabaya
- SMA Negeri 18 Surabaya
- SMA Negeri 19 Surabaya
- SMA Negeri 20 Surabaya
- SMA Negeri 21 Surabaya
- SMA Negeri 22 Surabaya
Sekolah menengah kejuruan
- SMK Negeri 1 Surabaya
- SMK Negeri 2 Surabaya
- SMK Negeri 3 Surabaya
- SMK Negeri 4 Surabaya
- SMK Negeri 5 Surabaya
- SMK Negeri 6 Surabaya
- SMK Negeri 7 Surabaya
- SMK Negeri 8 Surabaya
- SMK Negeri 9 Surabaya
- SMK Negeri 10 Surabaya
- SMK Negeri 11 Surabaya
Perguruan tinggi negeri
- Universitas Airlangga (UNAIR), perguruan tinggi yang paling tua, unggul di bidang kesehatan. Terletak di pusat kota. [11].
- Universitas Negeri Surabaya (UNESA), perguruan tinggi keguruan atau pendidikan yang dahulu dikenal sebagai IKIP Surabaya [12].
- Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), salah satu perguruan tinggi teknik terkemuka di Indonesia [13].
- Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) merupakan perguruan tinggi Islam negeri yang sebelumnya bernama IAIN Sunan Ampel [14] [15].
- Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur (UPN Veteran) sebelumnya perguruan tinggi swasta, berubah status menjadi negeri sejak 6 Oktober 2014
- Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS), Politeknik yang unggul dalam bidang robotika dan merupakan salah satu politeknik terbaik di Indonesia[16]. Dulu merupakan bagian dari ITS.
- Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS), Politeknik yang unggul dalam bidang perkapalan dan manufaktur [17] Dulu juga merupakan bagian dari ITS.
- Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya merupakan politeknik kesehatan di bawah Kementerian Kesehatan. [18]
- Politeknik Pelayaran Surabaya merupakan Sekolah Kedinasan Negeri dibawah Kementerian Perhubungan. [19]
- Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan (ATKP) Surabaya, merupakan Sekolah Kedinasan dibawah Kementerian Perhubungan. [20]
- Akademi Angkatan Laut
Perguruan tinggi swasta
- Universitas Pelita Harapan Surabaya (UPHS)
- Universitas Hang Tuah
- Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS)
- Universitas Narotama (UNNAR Surabaya)
- Universitas Ciputra (UC)
- Universitas Pelita Harapan (UPH)
- Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi - Almamater Wartawan Surabaya (STIKOSA - AWS)
- Universitas Surabaya (UBAYA)
- Universitas Kristen Petra
- Unika Widya Mandala
- Universitas Katolik Darma Cendika (UKDC)
- Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
- Sekolah Tinggi Manajemen Infomatika dan Teknik Komputer Surabaya (STIKOM)
- Institut Sains Terapan dan Teknologi Surabaya (ISTTS)
- Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
- Universitas Dr. Soetomo (Unitomo)
- Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMS)
- Universitas Bhayangkara Surabaya (Ubhara Surya)
- Universitas Merdeka Surabaya (Unmer Surabaya)
- Universitas Putra Bangsa Surabaya (UPB)
- Universitas Sunan Giri (UNSURI) Surabaya
- Institut Teknologi Pembangunan Surabaya (ITPS)
- Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya (ITATS)
- Institut Informatika Indonesia (IKADO)
- Institut Sains Terapan dan Teknologi Surabaya(ISTTS)
- Sekolah Tingi Ilmu Kesehatan Hangtuah Surabaya
- Sekolah Tinggi Pariwisata " Satya Widya " Surabaya
- Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Almamater Wartawan Surabaya (STIKOSA-AWS) Surabaya
- Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Surabaya.
- STIE Perbanas Surabaya[21]
- Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IBMT Surabaya
- Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Aqidah Usymuni (STITA) Sumenep
- Universitas Wijaya Putra (UWP) Surabaya
- Universitas Widya Kartika Surabaya (UWIKA)
- Universitas W.R.Supratman (Unipra) Surabaya
- Universitas Empat Lima (Unpatma) Surabaya
- STIKES Katolik St. Vincentius a Paulo Surabaya[22]
- Universitas Yos Soedarso (UNIYOS)
- Sekolah Tinggi Agama Islam Luqman Al-Hakim (STAIL), Surabaya
- Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah (STID) Al-Hadid
- Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Teknik Komputer (STIKOM) Surabaya[23]
Kesehatan
Di Surabaya, terdapat rumah sakit yang dikelola berbagai pihak baik pemerintah daerah, hingga swasta. Beberapa rumah sakit di Surabaya bahkan mendapat sertifikat ISO. Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) juga tersebar di seluruh Surabaya. Di beberapa titik kota Surabaya juga terdapat beberapa klinik pengobatan herbal dan tradisional untuk pengobatan dengan bahan-bahan alami. Berikut beberapa rumah sakit yang ada di Surabaya:- Rumah Sakit Dr. Soetomo
- Rumah Sakit Surabaya Internasional / Ramsay Health Care
- Rumah Sakit Premier Surabaya
- Rumah Sakit Siloam Gleaneagles
- Rumah Sakit Husada Utama
- Rumah Sakit Katolik St Vincentius A Paulo (RKZ Surabaya)
- Rumah Sakit Adi Husada Undaan Wetan
- Rumah Sakit Bhayangkara
- Rumah Sakit Graha Amerta
- Rumah Sakit National Hospital
- Rumah Sakit Darmo
- Rumah Sakit Mitra Keluarga
- Rumah Sakit Mata Undaan
- dan rumah sakit lain yang tersebar di Surabaya.
Pelayanan publik
Untuk melayani kebutuhan air bersih, pemerintah kota melalui PDAM kota mampu memasok air bersih hampir ke seluruh wilayah Surabaya. Di Surabaya terdapat beberapa sungai yang digunakan sebagai air baku untuk kebutuhan air bersih. Pintu air yang terdapat di beberapa sungai di Surabaya juga digunakan untuk mencukupi kebutuhan air bersih bagi warga kota. Untuk pelayanan kebutuhan listrik di Surabaya yaitu dilayani oleh PT PJB yang kantor pusatnya juga berada di Surabaya. Dalam hal pelayanan publik administrasi di Surabaya, pemerintah kota telah mengadopsi sistem pelayanan publik berbasis elektronik, misalnya menyediakan sistem PTSP (Pelayanan Terpadu Satu Pintu) untuk mempercepat layanan perizinan di Surabaya. Selain PTSP, sistem perizinan secara online juga diterapkan oleh pemerintah kota untuk efisiensi dalam perizinan, sehingga warga tidak perlu mengantre dalam memperoleh perizinan di Surabaya. Beberapa penghargaan berhasil diterima Surabaya dalam hal pelayanan publik, seperti Future Government Awards 2013 di 2 bidang sekaligus yaitu data center dan inklusi digital menyisihkan 800 kota di seluruh Asia-Pasifik.Transportasi
Jembatan Suramadu pada sore hari.
Jalan Basuki Rahmat di malam hari.
Darat
Jalan raya
Surabaya merupakan pusat transportasi darat di bagian timur Pulau Jawa, yakni pertemuan dari sejumlah jalan raya yang menghubungkan Surabaya dengan kota-kota lainnya. Jalan tol termasuk ruas Surabaya-Gresik, Surabaya-Waru-Gempol, dan Waru-Bandara Juanda. Jalan tol yang dalam waktu dekat segera dibangun adalah Surabaya-Mojokerto-Kertosono.Untuk menghubungkan Surabaya dengan pulau Madura, terdapat Jembatan Suramadu yang merupakan jembatan terpanjang di Indonesia.
Bus
Hubungan bus antarkota dilayani oleh dua terminal bus besar, yaitu Terminal Bus Purabaya (Bungurasih) dan Terminal Bus Tambak (Osowilangun).Terminal Purabaya
Terminal Bus Purabaya atau lebih populer dengan nama Terminal Bungurasih, merupakan terminal bus tersibuk di Indonesia (dengan jumlah penumpang hingga 120.000 per hari), dan terminal bus terbesar di Asia Tenggara. Terminal ini berada di luar perbatasan Kota Surabaya dengan Kecamatan Waru, Sidoarjo. Terminal ini melayani rute jarak dekat, menengah, dan jauh (AKAP).Terminal Tambak
Terminal Bus Tambak (Osowilangun) melayani angkutan jarak dekat dan menengah lintas utara hingga ke Semarang.Kereta Api
Kota Surabaya dihubungkan dengan sejumlah kota-kota di Pulau Jawa melalui jalur kereta api. Surabaya memiliki 4 stasiun kereta api besar: Wonokromo, Gubeng, Surabaya Kota, Stasiun Pasar Turi. Stasiun Pasar Turi melayani jalur kereta api bagian utara Pulau Jawa dengan jurusan Surabaya-Semarang-Pekalongan-Tegal-Cirebon-Jakarta (Gumarang, Sembrani, Argo Anggrek), Jalur kereta api termasuk jurusan Surabaya-Malang-Blitar (Penataran), Surabaya-Kertosono-Blitar (Dhoho), Surabaya-Bojonegoro-Cepu (KRD), Surabaya Gubeng-Jember-Banyuwangi (Mutiara Timur), Jember-Surabaya-Yogyakarta-Purwokerto (Logawa), Banyuwangi-Yogyakarta (Sri Tanjung), Surabaya Gubeng-Kiaracondong (Pasundan),Surabaya-Lempuyangan-Jakarta (Gaya Baru Malam Selatan), Surabaya-Semarang Poncol-JAKK (Kertajaya) dan kereta rel diesel SAKK-Porong (Kereta api Delta Ekspres). Nama-nama kereta tersebut merupakan kereta kelas ekonomi ( Kawula Alit ). Selain itu, juga terdapat Kereta api Arjuno express dengan rute Surabaya-Madiun yang merupakan kereta bisnis yang menghubungkan kedua kota ini. Namun secara harga tergolong masih terjangkau. Pemerintah pusat juga merencanakan pembangunan jalur kereta supercepat yang menghubungkan antara Jakarta-Bandung-Surabaya yang akan mempersingkat waktu antara Jakarta-Surabaya dari 16 jam hingga menjadi 3 jam saja.Transportasi Umum Regional
Kereta komuter yang menghubungkan Surabaya-Sidoarjo.
Transportasi Umum Dalam Kota
Angguna, transportasi umum khas di Surabaya.
Di Surabaya juga segera dimulai pembangunan jalur MRT (Mass Rapid Transit) seperti yang dikembangkan di Jakarta yang terdiri dari Monorel dan Trem yang dibiayai dari APBN. Pembangunan MRT Surabaya akan mengikuti jalur Ujung (Perak) - Terminal Joyoboyo.
Sungai
Di Surabaya, terdapat angkutan perahu yang melintasi Kali Mas / Sungai Mas yang tersebar di titik-titik pusat kota dan digunakan sebagai pariwisata.Laut
Pelabuhan Tanjung Perak melayani penumpang dengan jalur kapal ferry Surabaya-Banjarmasin dan Surabaya-Makassar. Tanjung Perak juga memiliki pelabuhan penumpang modern yang dilengkapi dengan 2 buah garbarata untuk kapal. Tanjung Perak menjadi pelabuhan pertama di Indonesia yang menyediakan fasilitas ini. Antara Pulau Jawa dengan Pulau Madura, selain melalui Jembatan Suramadu, juga dapat melalui Pelabuhan Ujung yang terletak di sebelah Pelabuhan Tanjung Perak dengan jalur kapal ferry Ujung-Kamal.Udara
Bandara Internasional Juanda merupakan bandara tersibuk ke dua di Indonesia.
Bandara yang baru ini memiliki 11 airbridge atau garbarata. Bandara Juanda yang baru sudah dioperasikan mulai dari tanggal 07 November 2006, walaupun baru diresmikan pada tanggal 15 November 2006 oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono. Bandara Juanda baru terdiri dari tiga lantai.
Bandara Juanda terdiri atas dua terminal. Terminal 1 digunakan untuk penerbangan domestik, sedangkan terminal 2 digunakan untuk penerbangan internasional serta seluruh penerbangan maskapai Garuda Indonesia. Terminal 1 memiliki 11 airbridge atau garbarata, sedangkan terminal 2 memiliki 6 garbarata. Terminal 1 memiliki luas sebesar 51.500 m² dibuka pada tahun 2006 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, menggantikan bandara lama Juanda yang luasnya hanya 28.088 m², sedangkan di lokasi bandara lama telah dibangun menjadi Terminal 2 yang memiliki luas sebesar 49.500 m² dan dibuka pada bulan Februari 2014. Terminal 1 dapat menampung sekitar 7 juta penumpang, sedangkan Terminal 2 menampung sekitar 6,5 juta penumpang.
Kebanyakan penerbangan di Bandara Juanda sudah menggunakan garbarata/belalai gajah, tetapi tetap ada yang masih menggunakan tangga, terutama bagi pesawat-pesawat domestik.
Bus DAMRI disediakan oleh pemerintah setempat yang dapat mengantarkan penumpang ke /Bungurasih dengan biaya Rp 15.000,-. Pada bulan November 2006, bertepatan dengan pembukaan bandara baru, sistem transportasi bus baru tersebut mulai dioperasikan.
Infrastruktur
Jalan Lingkar Dalam Timur Surabaya (MERR).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar