Pariwisata
Perkebunan teh di Penampean (tahun 1938)
Wisata Alam
Sebenarnya, Tulungagung memiliki banyak potensi pariwisata yang bisa
diandalkan sebagai salah satu sumber pendapatan daerah. Sayangnya, masih
banyak potensi pariwisata yang belum digarap secara baik oleh
Pemerintah Kabupaten Tulungagung. Meski demikian, industri pariwisata di
Tulungagung cukup berkembang dengan objek wisata andalan
Pantai Popoh yang terletak di
Kecamatan Besuki.
Wisata pantai
Tulungagung diuntungkan dengan letak geografis yang berada di tepi
Samudera Hindia, sehingga memiliki banyak pantai yang menarik untuk
dikunjungi selain Pantai Popoh, di antaranya Pantai Sidem, Pantai
Brumbun, Pantai Sine, Pantai Molang, Pantai Klatak, Pantai Gerangan,
Pantai Sanggar, Pantai Ngalur , Pantai Coro , Pantai Lumbung dan Pantai
Dlodo.
Wisata Air Terjun
Selain objek wisata pantai, Tulungagung juga memiliki objek wisata
alam lain, di antaranya Air Terjun Lawean di Kecamatan Sendang, Coban
Alam di Kecamatan Campurdarat, Gua Selomangleng di Kecamatan Boyolangu,
serta Gua Pasir di Kecamatan Sumbergempol. Di utara Tulungagung, objek
wisata alam yang terkenal adalah Pesanggarahan Argo Wilis, Perkebunan
Teh Penampean, serta
Bendungan Wonorejo.
Wisata Candi
Selain itu Tulungagung juga mempunyai Beberapa Bangunan Candi yang
tersebar di beberapa tempat, yaitu Candi Dadi yang terletak di Puncak
bukit di Desa Sanggrahan kecamatan Boyolangu, Candi Cungkup (Candi
Sanggrahan) yang terletak di Desa Sanggrahan Kecamatan Boyolangu, Candi
Gayatri (Boyolangu) yang terletak di kecamatan Boyolangu, candi
Mirigambar terletak di Kecamatan sumbergempol, Candi Bodho terletak di
Kecamatan Kalidawir, Candi Penampihan berada di Lereng Gunung wilis
kecamatan Sendang. Di selatan Tulungagung tepatnya di Kecamatan
Campurdarat sebuah Telaga yang bernama Telaga Buret, telaga ini tak
pernah kering walaupun letaknya di Perbukitan kapur selatan yang
terkenal kering dan panas saat musim kemarau datang. Arca Joko Budhek,
adalah sebentuk batu yang ukurannya besar yang bentuknya seperti seorang
pria yang bertapa,arca ini berada di puncakbukit, dan bisa dilihat dari
jalan raya karena ukurannya yang besar.
Wisata Budaya
Tulungagung memiliki beberapa kesenian khas yang bisa dijadikan magnet untuk mengangkat pariwisata Tulungagung, di antaranya:
Kesenian jaranan dan reog kendang serta wayang kulit bahkan mendapat
dukungan yang luas dari mayoritas masyarakat Tulungagung untuk maju dan
berkembang.dan disukai masyarakat sekitar bahkan sering ditanggap
Wisata Kuliner
Tulungagung memiliki jajanan khas, yaitu:
- Sate dan Gule Kambing,
Sate Tulungagung mirip dengan sate lainnya dan tampak sederhana,
terdiri dari daging kambing yang ditusuk dalam sujen (tusuk sate) bambu,
disajikan dengan bumbu kecap yang diberi merica dan petis, serta
ditaburi dengan irisan bawang merah, di beberapa warung ditambah irisan
daun jeruk, berbeda dengan tampilan Sate di kabupaten Trenggalek (Sate
Bendo) yang dalam penyajiannya ditaburi kecambah sama seperti daerah
Nganjuk, tidak seperti sate Madura dan sate Ponorogo dan Kediri, yang
bumbu-nya mengandung kacang, Sehingga rasanya memang khas
Tulungagung-an, pada dasarnya perbedaan rasa ini dikarenakan proses
bakarnya dicelupkan dalam kuah gule.
- Nasi Lodho Tulungagung,
sebenarnya kuliner ini mirip dengan kare ayam, hanya saja ayamnya
dipanggang/diasap terlebih dulu dan disajikan bersama nasi/tiwul (tiwul
adalah nasi yang terbuat dari gaplek/singkong) dengan pelengkap gudhangan (kudapan)
sayur-sayuran, namun dalam perkembangannya lebih banyak yang disajikan
(warung kaki lima) serupa dengan kare ayam. Lodho Tulungagung dibedakan
dalam 2 genre,yaitu Lodho kuah kental dan encer, kekentalannya berasal
dari konsentrasi santan, biasanya rasanya pedas,ayamnya ayam kampung.
- Sredek,
Makanan yang terbuat dari gethuk singkong, kemudian digoreng. Biasa
dimakan dengan tempe goreng dan cabe mentah (sebagai lalap), adalah
makanan khas Tulungagung selatan.
- Kemplang,
makanan yang terbuat dari ketela yang diparut dikasih bumbu-bumbu
dibentuk pipih diatasnya dikasih kacang lotho lalu di goreng itu juga
makanan khas tulungagung
- Emping Melinjo, makanan ini terbuat dari biji belinjo yang dipipihkan dan kemudian dijemur seperti kerupuk.
- Kerupuk Gadung,
kuliner yang untuk saat ini pembuatannya hanya dikuasai oleh sedikit
orang (umumnya orang tua) karena pengolahannya harus diperam dulu
menggunakan abu untuk menghilangkan kandungan getah gadung agar tidak
menyebabkan efek mabuk/pusing ketika dimakan.
- Soto Ayam Kampung Tulungagung
warung soto dengan aroma rempah yang kuat dan kemiri sebagai penguat
rasa banyak ditemui disekitaran Kecamatan Kauman dan Kecamatan Gondang
- Nasi pecel Tulungagung,
nasi pecel dengan karakter sambal pecel seperti di daerah Kabupaten
Blitar, yang membedakan dengan pecel dari daerah lain seperti
Madiun/Ponorogo adalah karakter sambal kacang yang pedas manis (karena
penambahan gula jawa/gula aren) serta aroma daun jeruk yang kuat.
- Sompil,
Lontong diiris kemudian disiram dengan sayur lodeh (umumnya lodeh
kacang) dan diatasnya ditambahi dengan bubuk kedelai yang gurih-manis.
- Lopis, makanan seperti lontong biasanya dicampur cenil, kicak atau gethuk dikasih larutan gula merah
- Cenil
Yang dibuat dari singkong yang diolah melalui proses ditumbuk/digiling
yang biasanya juga dibuat bersama Kicak, disajikan dengan parutan kelapa
muda dan disiram dengan gula jawa/gula aren cair.
- Kerupuk Rambak Tulungagung,
kerupuk yang terbuat dari kulit sapi/kerbau serupa kerupuk jangek di
Padang-Sumatra Barat namun dengan karakter yang lebih renyah, sentra
industri kerupuk ini ada di seputaran Botoran Panggungrejo kota,
Sembung.
- Gethuk,
singkong rebus yang dihaluskan dengan cara ditumbuk bersama gula jawa/
gula aren dan disajikan dengan taburan parutan kelapa diatasnya.
- Srondeng,
parutan kelapa yang digoreng dengan dibumbui sedemikian rupa sampai
berwarna merah kecoklatan, kadang-kadang buat campuran dendeng sapi
- Jenang Syabun,
jenang yang diolah dari beras ketan menjadi serupa dodol dengan
penggabungan karakter rasa manis dari dua macam gula, gula jawa dan gula
pasir,jenang ini mempunyai tektur lembut namun kenyal dan tidak
lengket,originalnya jenang initidakmenggunakan pengawet,sehingga jarang
dipajang ditoko,jika berminat disarankan datang ke pabriknya di desa
Botoran.
- Jenang Grendol,
makanan terbuat dari tepung kanji, biasanya disajikan bersama dengan
Jenang Baning yang terbuat dari tepung beras serta Jenang Ketan dari
bubur ketan hitam. Secara terpisah Jenang Grendol disajikan dengan kuah
santan karena karakter jenang itu sendiri yang sudah manis namun apabila
dicampur akan diberikan kuah gula jawa/gula aren yang umum disebut
Juruh.
- Geti,
adalah nuget terbuat dari wijen kadang-kadang dicampur kacang yang
dimasak dengan gula sehingga memunculkan sensasi rasa yang manis-gurih.
- Kopi Cethe, ampas kopi yang dijadikan bahan pengoles rokok agar memiliki aroma yang lebih sedap.
- Punten Pecel,
Punten serupa dengan Jadah cuma bedanya kalau Jadah terbuat dari bahan
ketan sementara Punten dari bahan beras yang ditanak dengan santan gurih
dan kemudian dijelu atau ditumbuk pelan dan umumnya ditambah
parutan kelapa muda sehingga tercipta adonan kenyal dan gurih yang
biasanya disajikan dengan pecel.
- Brondong Ketan, di Tulungagung umumnya disebut Bipang, dengan mengolah berondong dari beras ketan yang diolah dengan gula.
- Capar Tape,
atau disebut tape pecel yang terbuat dari tape singkong (umumnya putih)
dan disiram sayur pecel bahkan biasanya juga ditambahkan mentimun
rebus.
- Glondhong Juruh,asli Sambitan, terbuat dari kukusan ketela pohon disiram juruh kental atau dibuat dengan memasukkan singkong kedalam ke jadi/wajan
besar tempat orang memasak gula jawa/gula tebu sehingga menjadi manis,
kadang-kadang disebut juga Cimplung yang mungkin karena dibuat dengan nyemplung/memasukan singkong ke wadah pengolahan gula.
- Sego Bantingan, nasi bungkus yang dijual secara murah meriah, pelengkapnya sederhana (lauk standar dan sambal/keringan) dan apabila ingin menambahkan sayur atau lauk ada disiapkan secara terpisah.
- Gembrot,
kuliner khas yang terbuat dari beberapa jenis dedaunan yang dicampur
dengan parutan kelapa yang telah dibumbui sedemikian rupa kemudian
dibungkus dengan daun kelapa dan dikukus, kadang-kadang didalamnya juga
ditambahkan sejenis ikan sungai atau udang.
- Gathot, makanan yang terbuat dari singkong yang direndam air garam
kemudian dijemur hingga kering menjadi Gaplek, gaplek yang
dicacah/diiris tipis apabila ditanak menjadi Gathot dan disajikan dengan
parutan kelapa muda, sementara itu Gaplek yang ditumbuk menjadi Tiwul
dan ditanak sebagai pengganti nasi
- Klethek, klethek merupakan makanan yang terbuat dari singkong yang
dalam pengolahannya dicampur dengan bumbu-bumbu lainnya, seperti terasi
dan kedelai. Klethek mirip dengan keripik singkong hanya saja dalam
pemasakannya klethek digoreng sedikit lebih lama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar