Proprium atau propiate dapat didefinisikan seperti dalam kata
“appropriate” sesuatu yang dimiliki seseorang adalah unik bagi
seseorang. Proprium terdiri dari hal – hal dan proses – proses yang
bersifat pribadi bagi seorang individu dan dapat menentukan seseorang
yang unik. Contohnya,”saya sebagaimana dirasakan dan diketahui individu
sehat”
.
Perkembangan proprium terdapat tujuh tingkatan diantaranya :
• Diri jasmaniah
Bayi tidak dapat membedakan antara diri (“saya’) dan dunia sekitarnya.
Berangsur - angsur, dengan makin bertambah kompleksnya belajar dan
pengalaman - pengalaman perseptual, maka berkembanglah suatu perbedaan
yang kabur antara sesuatu yang ada “dalam saya” dan hal-hal lain “di
luarnya”. Ketika bayi berusia 15 bulan,maka muncullah tingkat pertama
proprium-diri jasmaniah.
• Identitas diri
Pada tingkatan kedua ini anak mempelajari namanya, menyadari bahwa
bayangan dalam cermin hari ini adalah bayangan dari orang yang sama
seperti yang dilihatnya kemarin, dan percaya bahwa perasaan tentang
“saya” atau “diri” tetap bertahan dalam menghadapi pengalaman-pengalaman
yang berubah-ubah.
• Harga diri
Hal ini menyangkut perasaan bangga dari anak sebagai suatu hasil dari
belajar mengerjakan benda-benda atas usahanya sendiri. Pada tingkat
ketiga ini anak membuat benda – benda, menyelidiki dan memuaskan
perasaan ingin tahunya tentang lingkungan, manipulasi dan mengubah
lingkungan itu.
• Perluasan diri
Anak sudah mulai menyadari orang-orang lain dan benda-benda dalam
lingkungannya dan fakta bahwa beberapa diantaranya adalah milik anak
tersebut. Pada tingkat keempat ini permulaan dari kemampuan anak untuk
memperpanjang dan memperluaskan dirinya.
• Gambaran diri
Hal ini menunjukkan bagaimana anak melihat dirinya dan pendapatnya
tentang dirinya. Gambaran ini berkembang dari interaksi-interaksi antara
anak dan orang tua. Lewat pujian dan hukuman, anak belajar bahwa orang
tuanya mengharapkan supaya menampilkan tingkah laku-tingkah laku
tertentu dan menjauhi tingkah laku-tingkah laku lain. Tingkatan kelima
ini dapat mempelajari harapan – harapan orang tua kepada anak untuk
mengembangkan dasar perasaan tanggung jawab moral.
• Diri sebagai pelaku rasional
Pada tingkatan keenam ini anak mempelajari aturan-aturan dan harapan
baru di pelajari dari guru-guru dan teman-teman sekolah serta hal yang
penting adalah diberikannya aktifitas dan tantangan intelektual. Anak
belajar bahwa dia dapat memecahkan masalahnya dengan memakai
proses-proses yang logis dan rasional.
• Perjuangan proprium
Allport percaya bahwa masa adolsence adalah suatu masa yang menentukan.
Orang-orang sibuk mencari identitas diri yang baru, sangat berbeda dari
identitas diri pada usia 2 tahun. Karena didorong dan ditarik dalam arah
yang berbeda oleh orang tua dan lingkungan luar maka anak tersebut akan
berusaha menemukan suatu kepribadian orang dewasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar