SISTEM pendidikan di Indonesia memang UNIK dan ANEH.
Semua permasalahan pendidikan, termasuk KUALITAS yang rendah, selalu
dibebankan kepada siswa/mahasiswa. Perbaikan BUKAN meningkatkan kualitas
sistem pendidikan melalui menerapkan Total Quality Management in
Education (TQME) tetapi menambah beban belajar kepada siswa/mahasiswa
.
Mengikuti sistem pendidikan di negara-negara maju, peran guru/dosen yang
HARUS menutupi gap (kesenjangan) antar-siswa/mahasiswa dalam kelas,
sehingga TIDAK ADA istilah siswa/mahasiswa tahan kelas atau TIDAK LULUS.
Sebaliknya di Indonesia para siswa/mahasiswa yang ditambah beban
belajarnya, BUKAN guru/dosen yang "dimotivasi" untuk belajar bagaimana
meningkatkan kualitas proses pembelajaran sehingga lulusan dari sistem
pendidikan dapat berkompetisi di pasar tenaga kerja global.
Yang menarik adalah hasil ranking berdasarkan Eduaction Index ini
terdapat empat negara di Asia yang menempati posisi nomor satu sampai
empat menggeser Finlandia ke posisi nomor urut lima yang pada tahun
2012 berada di posisi nomor urut satu. Keempat negara Asia dengan sistem
pendidikan terbaik di dunia pada tahun 2014 adalah: (1) Korea Selatan,
(2) Jepang, (3) Singapura, dan (4) Hongkong. Ranking berikut adalah
Finlandia (ranking 5), Inggris (6), Kanada (7), Belanda (8), Jerman
(12), USA (14), Australia( 15), Belgia (18), Prancis (23), Thailand
(35), Brazil (38), Meksiko (39), dan Indonesia (40). sumber:
http://thelearningcurve.pearson.com/index/index-ranking.
Informasi lebih lanjut dapat dibaca secara singkat dalam
website: http://thelearningcurve.pearson.com/2014-report-summary/.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar